Dibandingkan dengan Akiang mantan tukang korek tim Honda Banten atau Tomy Huang tunner BRT, Marsudi dengan rendah hati mengaku kalau ilmu koreknya masih seujung kuku alias belum apa-apanya. Apa pasal? Tuner tim Stebo Racing Team ini masih pada tahap trial and error, dan nggak punya catatan atau data saat meracik Honda Blade 110 tunggangan Agus Bledug. Semua dikerjakan berdasarkan teori yang dipunya, juga kadang tak diketahui hasilnya lewat dynotest.
Meski begitu, pembalap asal Jawa Tengah itu tetap dibikin melejit di kelas bebek 4-tak tune-up 110 cc seeded (MP2). Terutama di ajang OMR Honda di sirkuit Kemayoran masuk ke-4 dan bertahan di posisi 7 di belakang pabrikan lain di seri 2 Moto Prix, Serang-Banten lalu.
“Data terakhir dynotest di BRT, mesin ini 17 dk di rpm 12.000. Torsi maksimalnya 8 Nm di 9.000 rpm. Itu patokan saya dan kalau pun berubah paling cuma sedikit. Sebab yang dicari saat ini masih power atasnya,” ujar Marsudi yang mengaku pakai CDI Super Pro 50 step.
Keruan saja Honda Blade setingan mantan instruktur sekolah mekanik HMTC ini cuma gagah di lintasan trek Kemayoran yang cenderung rolling speed. Dibanding sirkuit Stadion Maulana Yusuf, Serang-Banten, tikungannya masih ada tajamnya. Blade pun kerap kesulitan bertahan di rpm 6.000 tiap lepas tikungan.
Dilansir Marsudi, power segitu didapat dari raba-raba buku Four Stroke Performance Tuning karya Graham Bell. Salah satu yang dipakai penerapan bentuk ruang bakar model semi hemi. Di mana perbedaannya dengan hemi, kubahnya agak lonjong dan ditambah squish rata.
“Keuntungannya, gas bakar bisa diarahkan ke tengah. Selain itu panas yang ditimbulkan bertumpu pada satu titik, tidak menyebar ke liner silinder. Liner nggak cepat muai yang jadi penyebab turunnya performa,” analisis mekanik dari Jl. Duri Raya, No. 39B, Jakarta Barat. Dari ruang bakar itu dihasilkan perbadingan kompresi 13,5 : 1.
Agar air fuel ratio yang masuk ke dapur pacu model head semi hemi dengan tinggi lift 9 mm, Marsudi kembali putar otak meracik bentuk intake yang pas. Apalagi sampai saat ini dia juga belum pernah uji flowbench untuk menentukan model lubang intake seperti apa yang pas di motor racikannya.
“Kalau diameter intake dibikin sekitar 85% dari diameter payung klep in Sonic 27 mm. Arah aliran gas bakar dari karbu Mikuni TM24 ukuran spuyer 140/25, agak tajam dengan posisi pasang karbu mengarah ke kanan depan. Untuk saat ini sih nggak ada kendala,” lanjutnya.
DATA MODIFIKASI
Ban : FDR 90/80-17
Rasio : I – 13/33, II – 17/29, III – 9/25, IV – 23/25
Knalpot : SND
http://jeparatop-speed.i-bizznet.com/?p=65
0 komentar:
Posting Komentar